Padadaur air senyawa H2O dikembalikan ke bumi melalui peristiwa hujan atau salju yang disebut proses?
Airatau H2O adalah senyawa yang memiliki sifat-sifat yang unik. Salah satu di antaranya, yaitu air dalam bentuk cair lebih padat daripada air yang membeku (es). Padahal, sebagian besar zat di bumi lebih padat dalam bentuk padatan dibandingkan bentuk cairan. Bagaimana fenomena tersebut dapat terjadi? Air merupakan senyawa yang memiliki ikatan hidrogen.
Peredaranbumi mengelilingi matahari mengakibatkan. Question from @Asya59 - Sekolah Menengah Atas - Biologi
DAURAIR. Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari.
oDhAn. Semua orang mengamini bahwa air adalah salah satu elemen penting bagi kehidupan manusia. Meskipun demikian, tidak banyak yang mengetahui proses daur air itu sendiri, yang harus kita jaga agar kuantitas maupun kualitas air di bumi tetap baik hingga ratusan tahun ke depan. Air adalah satu-satunya zat di bumi dengan 3 bentuk sekaligus, yakni padat es, cair air, dan gas awan. Ketiganya bisa bertukar wujud dalam proses daur air, atau dikenal juga sebagai siklus hidrologi. Daur air adalah perputaran yang tidak berhenti dari air yang ada di bumi, naik ke atmosfer, hingga kembali lagi ke bumi. Secara sederhana, siklus air terdiri atas evaporasi, kondensasi, dan presipitasi, meski faktanya lebih kompleks dari itu. Daur air terjadi dalam 5 tahap ini Hujan adalah salah satu bentuk prespitasi dalam daur air. Lebih dari 96% cadangan air di dunia berasal dari lautan. Tidak heran bila banyak penjabaran daur air dimulai dari tempat tersebut. Siklus air yang dimulai dari laut sendiri biasanya melalui 5 tahapan, yaitu sebagai berikut ini 1. Terpapar sinar matahari Saat matahari menyinari permukaan laut, molekul air akan bergerak. Makin cepat molekul air ini bergerak, penguapan yang terjadi akan semakin besar. 2. Naik ke atmosfer evaporasi Gesekan yang terjadi pada molekul air mengakibatkan air berubah menjadi uap dan mulai naik ke atmosfer. 3. Mengembun dan menjadi awan kondensasi Pada tahap ini, seluruh uap air yang menguap akan naik ke atmosfer. Semakin tinggi naiknya uap air, semakin dingin suhunya, sehingga molekul-molekul air melambat dan saling menempel. Saat itulah terjadi pengembunan yang terlihat sebagai awan oleh mata manusia. 4. Presipitasi Titik-titik air terus bergabung hingga awan berbentuk besar dan berat sehingga pada akhirnya jatuh kembali ke bumi atau dinamakan presipitasi. Wujud presipitasi dapat berupa air hujan, salju, atau kristal es, tergantung pada suhu saat pengembunan. 5. Air mengalir di darat Tahap terakhir dari daur air ialah ketika tetesan presipitasi jatuh ke permukaan bumi. Beberapa bagian dari presipitasi akan diserap oleh bumi dan kemudian tersimpan sebagai cadangan air tanah. Sebagian lagi mengalir ke sungai, danau, laut, dan sebagainya. Baca JugaDaftar Minuman dan Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita HipertiroidIni 6 Manfaat Telur Rebus yang Baik untuk KesehatanAnalisis Cairan Synovial, Prosedur Singkat untuk Tahu Penyebab Radang Sendi Faktor yang dapat mengganggu daur air Disadari atau tidak, aktivitas yang dilakukan manusia kerap kali merugikan alam, salah satunya mengubah daur air. Kondisi dan aktivitas yang berisiko mengganggu daur air adalah penebangan hutan dan efek rumah kaca. 1. Penebangan hutan Penebangan pohon di hutan deforestasi misalnya untuk membuka lahan pertanian atau pemukiman baru adalah salah satu faktor utama yang dapat mengubah daur air. Normalnya saat bernapas, pepohonan akan melepaskan uap air yang terbang ke atmosfer dan berproses menjadi hujan atau salju yang turun di daerah tersebut. Namun ketika hutan menjadi gundul akibat penebangan, uap air ini akan berkurang sehingga hujan juga jarang terjadi di daerah tersebut. Selain terganggunya daur air, tanah di area itu akan kering dan tidak stabil sehingga rawan longsor saat hujan. 2. Efek rumah kaca Efek rumah kaca adalah proses alami ketika bumi mengurung gas tertentu, agar suhu udara di bumi lebih stabil dibanding planet lain di sistem tata surya. Hanya saja, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar mengakibatkan suhu bumi lebih panas dari seharusnya. Kondisi ini juga dikenal sebagai pemanasan global. Pemanasan global mengganggu daur air karena membuat es di kutub mencair. Ketika pencairan ini berlangsung terus-menerus, bumi akan mengalami perubahan iklim yang juga akan berdampak buruk pada kehidupan manusia. Dampak perubahan iklim terhadap daur air Perubahan iklim bisa menyebabkan banjir. Sayangnya, perubahan iklim yang salah satunya dipengaruhi oleh pemanasan global membuat daur air juga mengalami perubahan. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, setidaknya terdapat 5 dampak signifikan perubahan iklim terhadap siklus air, sebagai berikut ini Pencemaran air di mana-mana, yang akan memengaruhi kualitas air minum atau air untuk kebutuhan lain manusia. Kekurangan air bersih dan sanitasi, yang kemudian juga akan menurunkan kualitas hidup manusia. Hilangnya keanekaragaman hayati, termasuk bertambahnya jenis tanaman maupun hewan yang dikategorikan sebagai terancam punah’. Terjadi kekeringan dan banjir, yang merupakan dampak langsung dari hilangnya beberapa jenis tumbuhan sebagai penahan air hujan hasil daur air. Konflik air akibat kurangnya ketersediaan air bersih di muka bumi. Akibat lain dari berubahnya daur air ialah naiknya muka air laut di Indonesia. Hal ini mengakibatkan beberapa pulau kecil akan tenggelam dan beberapa kota yang terletak di pinggir laut seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya akan rentan mengalami banjir, ketika turun hujan maupun saat air laut pasang.
- Daur hidrologi atau daur air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses daur hidrologi tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, gerimis, atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi, beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas, atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Perjalanan Air Kembali ke Laut Berikut ini adalah perjalanan air kembali ke laut Air di permukaan tanah, sungai, danau dan laut menguap ke udara. Uap air tersebut bergerak dan naik ke atmosfer, yang kemudian mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya titik-titik air tersebut jatuh sebagai hujan ke permukaan laut dan daratan. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan intersepsi dan selebihnya sampai ke permukaan tanah. Sebagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah infiltrasi dan sebagian lainnya mengalir di atas permukaan tanah aliran permukaan atau surface run off mengisi cekungan tanah, danau, dan masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke dalam tanah sebagian mengalir di dalam tanah perlokasi mengisi air tanah yang kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir ke sungai. Akhirnya aliran air di sungai akan sampai ke laut. Penguapan Air Laut & Hujan Daur hidrologi dimulai dengan penguapan air dari laut. Uap yang dihasilkan dibawa oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut terkondensasi membentuk awan, yang pada akhirnya akan membentuk presipitasi. Presipitasi yang jatuh ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara. Sebagian besar dari presipitasi tersebut untuk sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan evaporasi dan transpirasi oleh tanaman. Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah menjadi bagain dari air tanah groundwater.Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik aliran air permukaan surface streamflow maupun air dalam tanah bergerak menuju tempat yang lebih rendah dan akhirnya dapat mengalir ke laut. Namun, sebagian besar air permukaan dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan transpirasi sebelum sampai ke laut. Sementara, hujan berasal dari uap air di atmosfer, sehingga bentuk dan jumlahnya dipengaruhi oleh faktor klimatologi seperti angin, temperatur dan tekanan atmosfer. Uap air tersebut akan naik ke atmosfer sehingga mendingin dan terjadi Macam-Macam Siklus AirSiklus air terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan proses-proses yang dilaluinya serta seberapa jauh air tersebut bergerak dari tempat evaporasinya. 1. Siklus Pendek/Siklus Kecil Siklus pendek diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Kemudian terjadi kondensasi dan pembentukan awan pada ketinggian terntentu. Selanjutnya turun hujan di permukaan laut. 2. Siklus Sedang Siklus sedang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Kemudian terjadi evaporasi. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat. Pembentukan awan. Turun hujan di permukaan daratan. Air mengalir di sungai menuju laut kembali. 3. Siklus Panjang/Siklus Besar Siklus panjang diawali dengan air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. Uap air mengalami sublimasi. Pembentukan awan yang mengandung kristal es. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat. Turun salju. Pembentukan gletser. Gletser mencair membentuk aliran sungai. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut. Cara Menjaga Siklus AirBerikut ini adalah cara melestarikan siklus air agar tidak terjadi bencana yang tidak diinginkan. Mengadakan reboisasi hutan gundul. Menghemat pengunaan air bersih. Menanam pohon di pekarangan rumah. Membiarkan halaman terbuka. Baca juga Mengenal 3 Fase Siklus Menstruasi Folikuler, Ovulasi, dan Luteal Proses Siklus Air Tahapan & Penjelasan Soal Siklus Pendek-Panjang Mengenal Sel Pengertian, Penemu Pertama, Hingga Jenis & Contohnya - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Yulaika Ramadhani
- Air yang menjadi sumber kehidupan di bumi, mengalami perubahan sepanjang waktu. Air melewati beberapa proses dan tahapan, lalu kembali lagi ke bentuk semula. Proses itu dikenal sebagai siklus hidrologi. Siklus hidrologi terdiri dari beberapa tahapan. Dikutip dari Mengenal Hidrosfer 2016, berikut tahapan siklus hidrologiTranspirasi Transpirasi adalah penguapan atau hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Pada proses ini, tumbuhan mengeluarkan uap H2O dan CO2 pada siang hari yang panas. Transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan udara luar. Faktor yang memengaruhi transpirasi antara lain bentuk disik daun, sinar matahari, temperatur udara, kelembapan udara, angin, dan keadaan air juga Siklus Air Pendek, Sedang, dan Panjang Intersepsi Intersepsi adalah proses tertahannya air hujan pada permukaan tanaman yang kemudian diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang jatuh di atas tanaman tidak langsung sampai ke permukaan tanah. Air ditampung dulu oleh tajuk atau kanopi, batang, dan cabang tanaman. Akibatnya, ada air hujan yang tidak pernah sampai ke tanah. Air langsung menguap setelah terkena sinar matahari. Air itu disebut air intersepsi. Run off Kebalikan dari air intersepsi adalah air run off. Run off adalah pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai. Baca juga Pengertian dan Jenis-jenis Sungai
pada daur air senyawa h2o dikembalikan ke bumi melalui peristiwa