PengertianDNA. DNA ialah suatu asam nukleat yang menyimpan semua informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus.. DNA merupakan singkatan dari deoxyribonucleic acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga asam deoksiribonukleat Struktur kimianya berupa makromolekul kompleks yang terdiri dari 3 macam molekul yaitu :.
Kromosomini mengandung DNA, RNA, dan juga mengandung lebih banyak nukleoplasma untuk membantu proses penurunan sifat dan melakukan pembelahan sel mitosis serta meiosis. Nukleus dan ribosom b. 1,2 dan 4 e. 4,5 dan 6 c. 2,3 dan 4 No 24 Apa itu fungsi DNA adalah. a. berhubungan dengan sintesis protein dan kadarnya tetap
Sintesisprotein terjadi pada kelompok-kelompok partikel sitoplasmik sangat kecil yang disebut ribosom. partikel-pertikel ini adlah rakitan makromolekul RNA Ribosom (rRNA) dan protein-protein. Setiap ribosom terdiri dari dua sub βunit yang besar dan kecil. Sub unit kecil mengandung satu molekul rRNA.
Danmerupakan bagian Vital dalam setiap makhluk hidup karena DNA memberikan suatu karakteristik individual bagi setiap sel. Sangatlah menrik untuk melihat percobaan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana, meskipun untuk keperluan lanjut, tentu membutuhkan peralatan yang lebih memadai (Anonim b, 2005 ).
Apaperbedaan antara DNA dan RNA? Banyak dari kita pernah mendengar istilah DNA dan RNA tetapi gagal memahami perbedaan mendasar antara keduanya dan mengapa keduanya sangat penting bagi tubuh kita. Molekul DNA terdiri dari sekitar 3 miliar pasangan basa, yang dikenal sebagai bahan penyusun DNA. DNA ditemukan di hampir setiap sel dalam tubuh
Sedangkansubunit besar mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua subunit mengandung satu atau lebih molekul rRNA. rRNA sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri pada tingkat biologi molekuler, pada prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S. kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA utnuk menentukan urutan asam
HW3i9. DNA alias deoxyribonucleic acid adalah molekul yang mengandung instruksi atau informasi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk berkembang, hidup, dan bereproduksi. Instruksi tersebut ditemukan di setiap sel dan akan diturunkan dari orang tua ke anaknya. Itulah alasannya, tes DNA bisa mengetahui hubungan biologis antara dua manusia, sebab jika keduanya adalah keluarga, maka DNA alias informasi genetiknya, sama. Tes DNA juga bisa mengungkap apakah orang tersebut berisiko mendapat penyakit genetik atau tidak. DNA sendiri sudah ditemukan sejak 1869 oleh ahli biokimia Jerman bernama Frederich Meischer. Hanya saja, bertahun-tahun sejak penemuan tersebut, para ahli belum menyadari pentingnya DNA. Baru pada 1953, molekul ini disadari sebagai pembawa banyak informasi biologi dari pemiliknya. Begini struktur DNA yang ada dalam sel manusia DNA terbuat dari molekul yang dinamakan nukleotida. Setiap nukleotida ini mengandung tiga hal, yaitu Molekul fosfat Molekul gula deoksiribosa Basa nitrogen Sementara itu basa nitrogen yang ada pada DNA, terdiri atas empat bagian, yaitu Adenin A Sitosin C Guanine G Timin T Nukelotida-nukelotida ini kemudian akan menyatu, membentuk dua rantai panjang yang melengkung dan membentu struktur yang disebut sebagai spiral ganda atau double helix. Struktur double helix ini adalag molekul yang mengandung gen manusia, yang biasa kita lihat pada gambaran struktur DNA. Penemuan struktur double helix DNA itu sendiri pertama kali terjadi pada tanggal 28 Februari 1953, oleh ilmuwan Universitas Cambridge Francis Crick dan James D. Watson. Struktur heliks ganda sekilas terlihat seperti tangga. Jika diibaratkan seperti itu, maka molekukl gula dan fosfat adalah bagian pinggir tangga, sementara basa nitrogennya, ada di tengah, bertindak sebagai anak tangga. Basa nitrogen, sebagai 'anak tangga' DNA, tersusun berpasangan. Adenin berpasangan dengan Timin A-T, dan Guanin berpasangan dengan Sitosin G-C. Inilah yang disebut kode genetik. Kode ini merupakan petunjuk kehidupan dalam tubuh seseorang. Gambar Struktur DNA double helix Fungsi DNA adalah menjaga kelangsungan kehidupan DNA memiliki fungsi yang krusial bagi tubuh manusia. Molekul ini berisikan berbagai perintah yang diperlukan oleh sebuah organisme seperti manusia, tumbuhan, atau burung. Instruksi untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi disimpan dalam urutan pasangan basa nukleotida. Sel dalam tubuh akan membaca kode lalu akan di proses dan hasilnya berupa protein yang berperan penting dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Urutan DNA yang berisi informasi untuk membuat protein ini biasa disebut dengan gen. Dalam protein juga terdapat berbagai kombinasi asam amino. Protein ini harus ditempatkan bersama dan dalam urutan yang tepat. Hasilnya berupa struktur serta fungsi yang unik di dalam tubuh tiap organisme. Kelainan DNA adalah kondisi yang mungkin terjadi Ada lebih dari penyakit yang disebabkan oleh mutasi genetik. Tapi, mutasi ini tidak selamanya pasti menyebabkan penyakit. Pada dasarnya, semua orang mungkin memiliki lima hingga 10 gen yang telah mengalami mutasi di setiap sel tubuhnya. Mutasi akan memunculkan masalah jika menimpa gen dominan atau menerpa sepasang salinan gen yang resesif. Masalah juga bisa muncul apabila beberapa gen dengan varian berbeda, berinteraksi satu sama lain atau dengan lingkungan. Interaksi inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang bisa terjadi ketika ada mutasi gen yang dominan antara lain Achondroplasia Penyakit Huntington Sindrom Marfan Sementara penyakit yang bisa terjadi akibat perubahan gen yang bersifat resesif meliputi Fibrosis kistik Anemia sel sabit Penyakit Tay-Sachs Lalu mutasi gen resesif pada kromosom X bisa menyebabkan sederet penyakit di bawah ini Hemofilia Buta warna Baca JugaProsopagnosia Penyakit Kebutaan Wajah Langka yang Dialami Brad PittHanya Dialami Perempuan, Apa Itu Sindrom Turner?Mengenal Perbedaan Jenis Hemofilia A, B, C, dan Cara Mencegahnya Lakukan ini bila Anda merasa memiliki kekhawatiran Jika yang terjadi adalah sel memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kromosom, salah satu akibatnya bisa berupa sindrom Down. Kondisi ini disebabkan karena adanya penambahan kromosom 21. Bagi orang yang khawatir bahwa dirinya membawa gen tertentu carrier dan berpotensi menyebabkan atau meningkatkan risiko mutasi genetik dan penyakit tertentu, ia dianjurkan untuk menjalani tes DNA. Melalui tes DNA, risiko penyakit yang diwariskan pada keturunannya bisa terdeteksi. Ibu hamil juga dapat melakukan tes yang sama untuk mengetahui apakah janinnya berisiko kelainan genetik tertentu. Meski masih dalam penelitian, terapi gen bisa juga menjadi pilihan. Terapi ini dilakukan dengan memberikan gen sehat untuk menggantikan gen yang rusak. Harapannya, gen yang sehat akan mengambil alih, sehingga dapat berfungsi dengan normal. Meski begitu, terapi gen masih menyisakan beragam pertanyaan. Para ilmuwan belum mengetahui secara rinci mengenai proses tiap gen dalam tubuh. Bagaimana cara menempatkan gen sehat tanpa mengganggu gen lain juga belum terungkap dengan akurat. Jika penelitian tentang terapi gen dapat menghasilkan temuan baru dan bisa dipraktikkan, tentu akan banyak orang dengan mutasi genetik yang terbantu. Bagi pengidap penyakit genetik, prosedur ini bisa menjadi jawaban agar mereka bisa hidup lebih baik dan lebih sehat. Mempelajari DNA adalah perjalanan panjang bagi umat manusia. Namun hingga kini, hanya sekitar tiga persen gen dari DNA yag baru bisa dipahami dengan baik. Sementara 97 persen lainnya masih belum dapat diketahui secara mendalam. Penasaran dengan DNA dan molekul pembentuk tubuh lainnya? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Nukleus merupakan inti sel atau pusat komando sel yang berfungsi untuk menyimpan DNA sel. Selain itu fungsi lain dari nukleus yaitu mengontrol seluruh aktivitas yang terjadi dalam sel termasuk pertumbuhan dan metabolisme sel. Dalam nukleus terdapat bagian kecil yang disebut Nukleolus yang merupakan tempat dari RNA yang berfungsi menyampaikan perintah dari DNA ke seluruh bagian sel. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang nukleus, berikut ini penjelasan lengkap tentang pengertian nukleus, fungsi nukleus, struktur dan penjelasannya. Baca Juga Pengertian Pembelahan Sel Nukleus atau intisel adalah salah satu organel sel yang ada pada sel eukariotik yang sebagian besar mengandung materi genetik sel dengan memiliki bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersamaan dengan berbagai jenis sel lainnya. Nukleus atau inti sel mengandung sejumlah materi genetik seperti DNA, kromosom dan protein. Nukleus dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya tanpa menggunakan bantuan pewarna kimia. Setiap sel memiliki satu nukleus kecuali pada jenis-jenis tertentu yang terkadang memiliki lebih dari satu nukleus pada selnya. Materi genetik pada nukleus membentuk seluruh informasi yang dimiliki oleh sel. Fungsi nukleus yaitu menjaga berbagai fungsi gen dalam sel serta mengontrol seluruh aktivitas pada sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus berfungsi juga untuk mengatur gen pada saat terjadi pembelahan pada sel dan berbagai fungsi lainnya. Baca Juga Pengertian Membran Plasma Sejarah Singkat Nukleus Nukleus merupakan organel pertama pada sel yang pertama kali ditemukan leh Franz Bauer pada tahun 1802 lalu diperjelas secara rinci oleh ahli botani bernama Robert Brown pada tahun 1831. Biasanya dalam satu sel hanya ditemukan satu nukleus, namuan pada beberapa jenis jaringan, sel dan beberapa spesies tertentu memiliki lebih dari satu nukleus. Seperti pada Paramecium protista yang mirip hewan yang memiliki dua inti sel yaitu Makronukleus inti besar yang memiliki fungsi untuk kelangsungan hidup sel, dan Mikronukleus yang berperan pada proses reproduksi sel. Fungsi Nukleus Inti Sel Nukleus berfungsi untuk menyimpan informasi data genetik, karena membran inti yang ada pada inti sel dapat mempertahankan DNA yang terdapat didalamnya. Nukleus berfungsi untuk mengontrol seluruh aktivitas pada sel yaitu dnegan mengatur pertumbuhan sel dalam tubuh. Baik sel yang membelah ataupun sel yang hanya perlu membesar. Intisel juga berfungsi mengontrol sel yang tidak membelah. Nukleus berfungsi untuk tempat ketika DNA melakukan replikasi, lalu setelah DNA selesai melakukan replikasi lalu terjadi proses mitosis. Nukleus juga berfungsi untuk mengendalikan metabolisme karena terdapat proses penghasilan protein. Proses tersebut terjadi karena transkripsi dan translasi pada intisel. Baca Juga Pengertian Retikulum Endoplasma Struktur Nukleus Nukleus merupakan organel paling besar yang terdapat pada sel khususnya pada sel hewan. Namun nukleus pada mamalia memiliki diameter 10% dari jumlah volume sel dengan diameter rata-rata intisel berkisar 6mm. Nukleus memiliki bentuk bulat dan oval, secara umum terletak di bagian tengah sel. Cairan dalam nukleus disebut dengan nukleoplasma. Nukleoplasma memiliki komposisi yang mirip dengan sitosol yang terletak dibagian luar nukleus. Struktur dan nukleus tersusun dari membran inti yaitu nukleoplasma, kromosom dan nukleolus anak inti. Dibawah ini penjelasan struktur nukleus. Baca Juga Pengertian Sel Prokariotik Membran Inti Intisel merupakan elemen struktural utama pada intisel. Pada sel eukariotik, bagian intisel terselubungi oleh membran inti. Membran inti juga berfungsi untuk memudahkan antara bagian inti dengan sitoplasma sel, serta mengatur pertukaran zat yang terdapat diluar intisel dengan yang ada di dalam inti sel atau sebaliknya. Membran inti dibagi menjadi 3 bagian yaitu membran luar, ruang perinuklear dan membran dalam. Berikut penjelasannya. Membran Luar Bagian membran luar berhubungan langsung dengan Retikulum Endoplasma RE kasar yang tersebar bersama ribosom. Ruang Perinuklear Ruang Perinuklear merupakan ruang sitoplasma yang berada diantara membran luar dan bagian membran dalam. Membran Dalam Bagian membran dalam merupakan bagian yang berada paling dalam pada membran inti sehingga disebut dengan membran dalam. Dalam membran inti terdapat juga pori nukleus berdiameter 100nm yang berfungsi sebagai pintu masuk keluarnya RNA dan protein. Pori nukleus tersusun dari 4 sub unit yaitu Sub unit kolom, berfungsi pada proses pembentukan dinding pori nukleus Sub unit anular, berfungsi membentuk spoke yang mengarah ke bagian tengah pori nukleus Sub unit lumenal terdiri dari protein transmembran yang berfungsi menempelkan kompleks pori nukleus dengan membran nukleus Sub unit ring berfungsi membentuk permukaan sitosolik menghadap ke arah sitoplasma dan nuklear menghadap ke arah nukleoplasma pada kompleks pori nukleus. Baca Juga Pengertian Sel Eukariotik Nukleoplasma Nukleoplasma adalah cairan kental transparan yang terdapat didalam inti sel. Pada cairan nukleoplasma terdapat komponen komponen penting seperti kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Nukleoplasma memiliki fungsi yang hampir sama dengan fungsi sitoplasma. Nukleolus Anak Inti Nukleolus merupakan salah anak inti yang terletak dalan inti sel nukleus yang tersusun atas osfoprotein, orthosfatm, DNA, dan beberapa jenis enzim. Nukleolus tidak dilindungi oleh membran apapun. Fungsi Nukleolus adalah untuk mensintesis rRNA serta membuat ribosom. Baca Juga Pengertian Ribosom Demikian artikel mengenai Pengertian Nukleus. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
YSMahasiswa/Alumni Universitas Riau23 Februari 2022 1530Halo Frisciella. Kakak coba bantu jawab ya Setiap nukleus mengandung DNA dan RNA. Nukleus inti sel berperan sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan ekspresi materi genetik. Di dalam nukleus terdapat benang-benang kromatin yang terdiri atas DNA materi genetik organisme. Di dalam inti sel terdapat Nukleolus anak inti, berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA asam ribonukleat yang digunakan dalam perakitan ribosom. Ribosom penting bagi sintesis protein dalam sel. Semoga membantu ya Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Apa sih, yang dimaksud dengan DNA Deoxyribonucleic Acid dan RNA Ribonucleic Acid itu? Ya, DNA Deoxyribonucleic Acid atau asam deoksiribosa nukleat ADN yaitu sejenis biomolekul yang menyimpan instruksi β instruksi genetik setiap organisme dan banyak jenis virus berupa asam nukleat yang didalamnya ada sel makhluk hidup. DNA terdiri dari materi yang membentuk kromosom β kromosom dan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup. RNA Ribonucleic Acid atau asam ribonukleat yaitu molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam dekode, mengkode, regulasi, dan ekspresi gen. RNA merupakan makromolekul yang mempunyai fungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. Tahu gak sih, ternyata DNA dan RNA ini mempunyai beberapa perbedaan lho! Ingin tahu, apa aja perbedaannya? Yuk langsung ikuti aja pembahasan dibawah ini! 1. Berdasarkan Definisinya2. Berdasarkan Struktur Penyusunnya3. Berdasarkan Fungsinya4. Berdasarkan Proses Pembentukannya5. Berdasarkan Bentuknya6. Berdasarkan Letaknya7. Berdasarkan Komponen Penyusunnya8. Berdasarkan KadarnyaTabel Perbedaan DNA dan RNA 1. Berdasarkan Definisinya Secara umum, DNA merupakan jenis biomolekul atau materi yang membentuk kromosom β kromosom yang menyimpan informasi detail genetika dan beberapa virus didalam tubuh makhluk hidup. Informasi genetik yang ada pada DNA ini tujuannya buat mengatur sel buat melakukan sesuatu. Sedangkan, kalo RNA atau asam ribonukleat merupakan sebuah polinukleotida rantai tunggal ataupun ganda yang gak berpilin. RNA itu sendiri terbagi dalam dua macam golongan yakni RNA genetik dan RNA non-genetik. RNA genetik yaitu RNA yang punya peran sama seperti DNA, dimana RNA ini punya tugas membawa informasi genetik. Kalo RNA non-genetik, yaitu yang punya tugas cuma berperan saat proses sistesis protein aja. 2. Berdasarkan Struktur Penyusunnya DNA tersusun atas asam nukleat yang terdiri dari polinukleotida yang berasal dari dioknuklotida dimana unit pembangunnya disebut dioksinukleot. DNA mempunyai susunan kimia berupa polimer dari rantai panjang nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari gula pentosa deoksiribosa, gugus fosfat dan basa nitrogen. Sedangkan, Polimer dalam pembentuk RNA ada satu neuklotida yang tersusun atas satu gugus fosfat, gula pentosa ribosa, basa nitrogen yang terdiri atas basa purin dan pirimidin yang mengikat berselang seling antara satu dengan yang lain. Molekul polimer didalamnya punya peran dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen. Jumlah RNA dalam sel gak tetap, karena RNA mudah terurai dan harus diproduksi ulang. 3. Berdasarkan Fungsinya Fungsi DNA adalah sebagai pembawa materi genetika dari gen indukan ke gen anakan atau turunan. Jadi, tiap β tiap makhluk mewarisi gen dari generasi sebelumnya dan juga akan mewariskan gen kepada generasi berikutnya. Makanya, DNA juga sering dipakai buat mengenali identitas seseorang berdasarkan keturunan orang tua atau yang masih punya hubungan darah saudara dengan orang tersebut. Selain itu, DNA juga berfungsi sebagai pengendali aktivitas sel, yang mempunyai tugas sebagai katalisator dan mengatur reaksi metabolik. Menyediakan bahan mentah buat struktur sel, memungkinkan pergerakan sel, berinteraksi dengan sel β sel lain dan mengendalikan pertumbuhan serta pembelahan sel. Sedangkan, kalo Fungsi RNA adalah sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik pada sel makhluk hidup. Selain itu, fungsi lain dari RNA yaitu sebagai perantara DNA dan protein pada sebuah proses ekspresi genetika. Dalam melaksanakan peran tersebut, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA yang tersusun dalam bentuk βtripletβ tiga urutan basa N atau dikenal dengan nama kondon. 4. Berdasarkan Proses Pembentukannya Proses pembentukan DNA disebut juga dengan replikasi DNA. Proses replikasi DNA ini terjadi pada saat rangkaian protein dan enzim merangkai nuklotida dalam urutan yang telah ditentukan. Nah, pada saat molekul β molekul tersebut berinteraksi dan melakukan pembelahan sel dan mensintesis dua untai baru memakai helai yang ada sebagai cetakan, pada saat itulah replikasi DNA terjadi. DNA punya jumlah yang konstan pada tiap jenis spesies makhluk hidup, tergantung pada sifat ploidi sel atau jumlah kromosom dalam sel. Sifat DNA bisa melakukan replikasi atau membentuk turunan dan menggandakan diri dari generasi indukan pada generasi turunannya. Sementara itu, kalo Proses pembentukan RNA dilakukan oleh enzim RNA polymerase yang menyalin gen, kemudian enzim tersebut akan mengikat gen yang akan ditranskripsi. Setelah itu, enzim RNA polymerase akan membuka double heliks DNA dan merangkai ribonukleotida ke ujung RNA yang sedang tumbuh. Lalu, proses pembentukan RNA selesai dengan terdisiosiasinya enzim tersebut. 5. Berdasarkan Bentuknya DNA ini mempunyai bentuk menyerupai pita spiral ganda, mempunyai ukuran lebih panjang dan juga membulat. Sedangkan, RNA ini berbentuk pita tunggal, dengan ukuran lebih pendek, dan berbentuk lebih tipis. 6. Berdasarkan Letaknya DNA kamu temukan atau jumpai dalam nukleus, kloroplas, dan juga mitokondria. Sedangkan, kalo RNA bisa kamu temui atau dijumpai pada nukleus, sitoplasma, mitokondria, dan juga ribosom. 7. Berdasarkan Komponen Penyusunnya DNA tersusun dari komponen gula Deoksiribosa dan jenis basa penyusunnya yaitu Purin, gugus fosfat, dan Primidin sitosin dan timin. Sedangkan, Komponen gula yang menyusun RNA adalah Ribosa dan jenis basa yang menyusunnya yaitu Purin dan Primidin. 8. Berdasarkan Kadarnya DNA bersifat statis atau gak berubah dan keberadaannya juga bersifat permanen, karena gak dipengaruhi aktivitas sintesis protein ataupun aktivitas genetis. Sedangkan, kalo RNA ini sifatnya bisa berubah, karena adanya aktivitas sintesis protein dan periodenya juga pendek karena mudah terurai. Supaya kamu bisa memahami perbedan DNA dan RNA dengan lebih mudah, berikut ini aku bagikan tabel perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA RNA Bentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin double heliks rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin Fungsi Mengendalikan faktor keturunan dan sebagai materi genetik bahan baku untuk sintesis protein sintesis protein. Mengendalikan sintesis protein Letak Berada dalam nukleus, kloroplas, mitokondria Berada dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria Komponen Gula Deoksiribosa Ribosa Ukuran Panjang Pendek Jenis Basa Nitrogen Purin adenin dan guanin gugus fosfat. dan Pirimidin sitosin dan timin Purin adenin dan guanin dan Pirimidin sitosin dan urasil Kadar Tetap, tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein. Berubah-ubah sesuai sesuai dengan jumlah sintesis protein yang dibutuhkan. Keberadaannya Permanen. Periode pendek karena mudah terurai. Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan DNA dan RNA yang bisa kalian semua pelajari dan pahami bersama. Semoga artikel diatas bisa membantu dan bermanfaat buat kalian semua dalam mempelajari apa aja perbedaan dari DNA dan RNA. π Originally posted 2020-06-08 111523.
PERBEDAAN DNA dan RNA sangat penting ketika mempelajari sel makhluk hidup. Dengan mudah kita dapat melihat perbedaan DNA dan RNA yang bisa dilihat dari kepanjangan singkatannya, yaitu asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat. Keduanya merupakan senyawa kimia yang dapat dibuat oleh tubuh kita, dan memiliki peran vital untuk perkembangan serta pertumbuhan manusia secara keseluruhan. DNA deoxyribonucleic acid dan RNA ribonucleic acid sama-sama membawa informasi genetik. DNA dan RNA merupakan molekul terpenting dalam biologi sel. Keduanya bertanggung jawab atas penyimpanan dan pembacaan informasi genetik. Perbedaan DNA dan RNA dapat dilihat secara struktural maupun fungsional. Perbedaan DNA dan RNA berkaitan dengan fungsi, struktur, komposisi, dan reaktivitas dan lain-lain. Berikut penjelasannya. Gula DNA memiliki kandungan gula bernama deoxyribonucleic acid. Jenis gula ini mengandung kandungan basa A adenine, T timin, C citocine, dan G guanine. Untuk RNA, gula yang ada di dalamnya disebut ribosa. Adapun kode yang dimilikinya adalah A adenine, U uracile, C citocine, dan G guanine. Satu-satunya perbedaan antara ribosa dan deoksiribosa adalah ribosa memiliki satu gugus -OH lebih banyak daripada deoksiribosa, yang memiliki -H terikat pada karbon kedua 2 ' di dalam cincin. Perbedaan DNA dan RNA yang tak kalah penting adalah fungsinya. DNA dan RNA memiliki fungsi yang berbeda pada manusia. DNA bertanggung jawab untuk menyimpan dan mentransfer informasi genetik, sedangkan RNA secara langsung mengkode asam amino dan bertindak sebagai pembawa pesan antara DNA dan ribosom untuk membuat protein. DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka panjang. DNA menjadi transmisi informasi genetik untuk membuat sel lain dan organisme baru. Sementara RNA digunakan untuk mentransfer kode genetik dari inti ke ribosom untuk membuat protein. RNA digunakan untuk mengirimkan informasi genetik pada beberapa organisme dan mungkin merupakan molekul yang digunakan untuk menyimpan cetak biru genetik pada organisme primitif. DNA ditemukan didalam nukleus atau inti sel dan juga didalam cairan inti sel atau nucleoid, sedangkan RNA ditemukan didalam sitoplasma sel, nukelus, dan ribosom. Dilansir dari Microbe Notes, DNA tidak bisa meninggalkan inti nukleus, sedangkan RNA dapat meninggalkan intinya. Rantai DNA memiliki bentuk double heliks yang terdiri dari dua rantai yang saling berpilin, sedangkan RNA hanya terdiri atas satu rantai atau heliks tunggal. RNA juga memiliki rantai nukleotida yang jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan rantai DNA. Basa Basa nitrogen dalam DNA adalah unit dasar kode genetik, dan susunan serta pasangannya yang benar penting untuk fungsi biologis. Empat basa yang menyusun kode ini adalah adenin A, timin T, guanin G, dan sitosin C. Basa berpasangan bersama dalam struktur heliks ganda, pasangan ini adalah A dan T, serta C dan G. DNA dan RNA juga memiliki basa nitrogen yang hampir identik. Keduanya memiliki basa adenin, sitosin, dan guanin. Namun, DNA menggunakan basa keempat yang disebut timin. Basis keempat RNA adalah urasil. Satu-satunya perbedaan di sini adalah urasil tidak memiliki gugus metil. Perbedaan DNA dan RNA juga bisa dikenali dari reaktivitasnya. Ikatan C-H dalam DNA membuatnya cukup stabil, ditambah tubuh menghancurkan enzim yang akan menyerang DNA. Lekukan kecil di heliks juga berfungsi sebagai perlindungan, memberikan ruang minimal bagi enzim untuk menempel. Ikatan O-H di ribosa RNA membuat molekul lebih reaktif, dibandingkan dengan DNA. RNA tidak stabil dalam kondisi basa, ditambah alur besar dalam molekul membuatnya rentan terhadap serangan enzim. RNA secara konstan diproduksi, digunakan, didegradasi, dan didaur ulang. DNA rentan terhadap kerusakan UV. Sementara RNA relatif tahan terhadap kerusakan akibat sinar UV. OL-13 Baca Juga Apa sih Bedanya Nabi dan Rasul dalam Islam? Tugasnya Beda? Ini Penjelasannya
apakah setiap nukleus mengandung dna atau rna